Mereka yang Dijamin Masuk Surga Itu Bukan Orang Muslim, Tetapi Orang yang Beriman
Selama ini umat Islam memamahi bahwa satu-satunya agama yang diakui Allah SWT hanya Islam. Sehingga siapa pun yang bertakwa kepada Allah SWT, mereka akan masuk surga. Sementara mereka yang non-muslim, tidak masuk surga.
Namun KH Buya Syakur Yasin MA berpendapat, dalam pemahaman tersebut terdapat kekeliruan.Buya Syakur beralasan, semua agama di dunia merupakan berasal dari satu Tuhan. Karena ia meyakini semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak Tuhan.
Atas dasar itu, Buya Syakur meyakini semua penganut agama, baik muslim maupun non-muslim, memiliki kemungkinan besar untuk masuk surga.“Yang mengantarkanmu masuk surga, itu bukan agamamu, tetapi amal perbuatanmu,” ujar Buya Syakur.
“Karena Islam itu hanya formalitas lahiriyah. Yaitu selagi Anda sholat, puasa, zakat, naik haji, ya berarti sah Anda seorang muslim (Islam). Tetapi apakah orang Islam sudah pasti beriman (mukmin), itu belum pasti,” tandas Buya Syakur.
Ditegaskan Buya Syakur, saat ini begitu banyak orang yang mengaku Islam, tetapi keimanan belum masuk ke hati mereka.“Jadi masih banyak orang muslim, tetapi mereka belum beriman. Sementara mereka yang dijamin masuk surga itu bukan seorang muslim, tetapi orang yang beriman,” kata Buya Syakur.
Bahkan, kata Buya Syakur, dalam Alquran seringkali Allah SWT memanggil manusia untuk beribadah dengan sebutan orang beriman, bukan orang muslim. Sementara orang beriman bisa saja mereka dari agama selain Islam.
“Yang dipanggil oleh Allah untuk berpuasa adalah orang yang beriman, orang yang dipanggil untuk beribadah haji adalah orang yang beriman, termasuk semua ibadah, Allah SWT memanggil dengan sebutan Ya Ayuhaladina Amanu yang artinya hai orang-orang yang beriman. Jadi yang siap menerima perintah Tuhan adalah atas dasar ke-iman-an, bukan ke-islam-an,” jelas Buya Syakur.
Pada akhirnya, kata Buya Syakur, semua umat akan masuk surga, setelah Allah melakukan hizab terhadap mereka yang melakukan dosa. Sementara neraka akan kosong.
“Mungkin saja seperti itu. Paham ini disebut paham universalisme, artinya pada akhirnya semua manusia akan mendapat ampunan dari Allah SWT, kemudian masuk surga semua,” terang Buya Syakur.
Sebagai Pencipta, kata Buya Syakur, Allah SWT tidak mungkin akan kejam terhadap ciptaan-Nya. Sehingga tidak mungkin membiarkan manusia terus-terusan berada di dalam neraka.
“Sang Pencipta sudah pasti akan lebih sayang terhadap dirimu sendiri,” pungkas Buya Syakur.
“Jadi masih banyak orang muslim, tetapi mereka belum beriman. Sementara mereka yang dijamin masuk surga itu bukan seorang muslim, tetapi orang yang beriman,” kata Buya Syakur.
Bahkan, kata Buya Syakur, dalam Alquran seringkali Allah SWT memanggil manusia untuk beribadah dengan sebutan orang beriman, bukan orang muslim. Sementara orang beriman bisa saja mereka dari agama selain Islam.
“Yang dipanggil oleh Allah untuk berpuasa adalah orang yang beriman, orang yang dipanggil untuk beribadah haji adalah orang yang beriman, termasuk semua ibadah, Allah SWT memanggil dengan sebutan Ya Ayuhaladina Amanu yang artinya hai orang-orang yang beriman. Jadi yang siap menerima perintah Tuhan adalah atas dasar ke-iman-an, bukan ke-islam-an,” jelas Buya Syakur.
Pada akhirnya, kata Buya Syakur, semua umat akan masuk surga, setelah Allah melakukan hizab terhadap mereka yang melakukan dosa. Sementara neraka akan kosong.
“Mungkin saja seperti itu. Paham ini disebut paham universalisme, artinya pada akhirnya semua manusia akan mendapat ampunan dari Allah SWT, kemudian masuk surga semua,” terang Buya Syakur
Sebagai Pencipta, kata Buya Syakur, Allah SWT tidak mungkin akan kejam terhadap ciptaan-Nya. Sehingga tidak mungkin membiarkan manusia terus-terusan berada di dalam neraka. “Sang Pencipta sudah pasti akan lebih sayang terhadap dirimu sendiri,” pungkas Buya Syakur.
Mereka yang Dijamin Masuk Surga Itu Bukan Orang Muslim, Tetapi Orang yang Beriman.VIDEO
No comments:
Post a Comment