Sound

Friday, December 17, 2021

Buya Syakur Perbolehkan Membaca Alquran Tanpa Berwudhu?

Buya Syakur Perbolehkan Membaca Alquran Tanpa Berwudhu?

 KH Buya Syakur Yasin MA justru membolehkan memegang Alquran tanpa berwudhu terlebih dahulu.

Pria yang akrab disapa Buya Syakur tersebut mengatakan, pendapatnya itu bukan tanpa alasan.Menurut Buya Syakur, usai menerima wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW mengumpulkan orang-orang yang memiliki kemampuan menulis. Nabi Muhammad SAW kemudian memerintahkan mereka untuk memahat ayat-ayat Alquran ke pelapah pohon kurma.

“Nah, saat para juru tulis itu memahat ayat-ayat Alquran ke pelepah pohon kurma, dalam kondisi berwudhu tidak?,” kata Buya Syakur.

Buya Syakur menjelaskan, pada hakikatnya Alquran yang berisi wahyu-wahyu Allah itu tidak terlihat. Sementara yang terlihat dan bisa dipegang saat ini berupa mushaf.Keberadaan mushaf ini, kata Buya Syakur, baru ada setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Tepatnya pada jaman Kholifah Ustman.

“Lalu bagaimana Anda membuktikan bahwa memegang mushaf harus berwudhu dulu? Silahkan cari dalilnya, sampai botak tidak bakal ada,” ujar Buya Syakur.

Dikatakan Buya Syakur, memegang mushaf atau Alquran harus dalam kondisi berwudhu. Termasuk wanita yang sedang haid dilarang memegang Alquran. Hal itu merupakan hasil ijtihad para ulama.

“Itu tujuannya untuk menghormati mushaf yang isinya Alquran, dan itu tidak salah,” tandas Buya Syakur.Namun demikian, kata Buya Syakur, ijtihad para ulama tersebut bersifat umum, sehingga ada pengecualian.

“Karena tujuannya untuk menghormati, maka terjadi pengecualian. Misalnya kita bisa memegang mushaf, ketika mushaf itu berada di tempat berbahaya. Misalnya rumah kebakaran. Masa harus wudhu dulu, yang ada keburu terbakar mushafnya,” jelas Buya Syakur.

“Termasuk mereka yang bekerja di percetakan mushaf Alquran. Sangat sulit menyuruh karyawannya harus dalam keadaan berwudhu. Bahkan tak jarang, karena jumlahnya sangat banyak, saat mengangkut harus diijak-injak,” sambung Buya Syakur.

Sehingga, menurut Buya Syakur, harus dipahami bahwa Islam yang dianut saat ini terdapat pengaruh budaya. Sehingga tidak semuanya asli.

“Termasuk mengenai tata cara sholat yang benar, hingga saat kita tidak pernah tahu bagaimana Nabi Muhammad SAW sholatnya,” pungkas Buya Syakur . “Lalu bagaimana Anda membuktikan bahwa memegang mushaf harus berwudhu dulu? Silahkan cari dalilnya, sampai botak tidak bakal ada,” ujar Buya Syakur.

Dikatakan Buya Syakur, memegang mushaf atau Alquran harus dalam kondisi berwudhu. Termasuk wanita yang sedang haid dilarang memegang Alquran. Hal itu merupakan hasil ijtihad para ulama.

“Itu tujuannya untuk menghormati mushaf yang isinya Alquran, dan itu tidak salah,” tandas Buya Syakur. Namun demikian, kata Buya Syakur, ijtihad para ulama tersebut bersifat umum, sehingga ada pengecualian.

“Karena tujuannya untuk menghormati, maka terjadi pengecualian. Misalnya kita bisa memegang mushaf, ketika mushaf itu berada di tempat berbahaya. Misalnya rumah kebakaran. Masa harus wudhu dulu, yang ada keburu terbakar mushafnya,” jelas Buya Syakur.

“Termasuk mereka yang bekerja di percetakan mushaf Alquran. Sangat sulit menyuruh karyawannya harus dalam keadaan berwudhu. Bahkan tak jarang, karena jumlahnya sangat banyak, saat mengangkut harus diijak-injak,” sambung Buya Syakur.

Sehingga, menurut Buya Syakur, harus dipahami bahwa Islam yang dianut saat ini terdapat pengaruh budaya. Sehingga tidak semuanya asli. “Termasuk mengenai tata cara sholat yang benar, hingga saat kita tidak pernah tahu bagaimana Nabi Muhammad SAW sholatnya,” pungkas Buya Syakur

Buya Syakur Perbolehkan Membaca Alquran Tanpa Berwudhu? VIDEO














No comments:

Post a Comment