Ditanya Nabi Muhammad SAW Pernah Sesat, Buya Syakur Bereaksi Begini
Dalam suatu dialog, seorang jemaah Buya Syakur menanyakan tentang pernyataan seorang ustadz yang pernah ia ikuti ceramahnya. Saat itu ustadz tersebut mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT pernah sesat.
Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan. Jemaah Buya Syakur itu mengatakan, sang ustadz menyebutkan surat Ad Dhuha ayat 7 yang menjadi dasar pertanyaannya atersebut. Ayat tersebut maknanya "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,".
Di kesempatan tersebut, Buya Syakur menegaskan, dirinya pernah memperlajari riyawat atau biografi tentang Nabi Muhammad SAW dari berbagai versi.
Menurut Buya Syakur, dari sekian banyak literasi tentang Nabi Muhammad SAW yang dipelajarinya semua tidak jelas. Apalagi tak satu pun sumber dari cerita Nabi Muhammad SAW tersebut bukan dari orang dekat nabi.
“Yang paling jelas itu sudah pasti dari Allah SWT, karena Allah SWT-lah yang menciptakan Nabi Muhammad SAW, sehingga Allah lebih tahu nabi. Jadi cerita nabi yang terangkum di dalam Alquran lebih jelas daripada yang diceritakan orang lain,” ungkap Buya Syakur.
Sebuah cerita yang dibuat orang lain, kata Buya Syakur, subyektivitasnya akan melekat. Sehingga segala sesuatunya didasarkan like and dislike.
“Kalau kitanya senang, ceritanya yang bagus-bagus. Kalau kita tidak senang, ceritanya pasti tidak bagus,” kata Buya Syakur.
Buya Syakur juga menceritakan tentang penunjukan kholifah usai Nabi Muhammad SAW wafat. Orang Syiah mengatakan, sebelum nabi meninggal dunia pernah berwasiat, yang menjadi kholifah harus Ali bin Abi Thalib.
"Abu Bakar itu merampok, kata mereka," ujar Buya Syakur.
Sementara orang Ahlisunah membantah hal itu. Orang ahlisunah berpendapat, orang Syiah tidak mempunyai bukti.
Sementara Abu Bakar punya bukti, bahwa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup pernah berwasiat. Isi wasiat itu mengatakan, orang yang pernah mengimami nabi sholat Subuh adalah orang yang menggantikan nabi.
“Pertengkaran itu sampai sekarang masih terjadi. Terus saling bunuh membunuh sampai sekarang,” tutur Buya Syakur.
Masih menurut Buya Syakur, nabi seringkali digambarkan sebagai orang miskin yang tidak memiliki apa-apa.
Hal tersebut, kata Buya Syakur, merupakan hal yang tidak mungkin.
"Mana mungkin seorang pemimpin seperti Nabi Muhammad SAW tidak punya apa-apa alias melarat? kan tidak rasional,” jelas Buya Syakur.
Sebuah cerita yang dibuat orang lain, kata Buya Syakur, subyektivitasnya akan melekat. Sehingga segala sesuatunya didasarkan like and dislike.
“Kalau kitanya senang, ceritanya yang bagus-bagus. Kalau kita tidak senang, ceritanya pasti tidak bagus,” kata Buya Syakur.
Buya Syakur juga menceritakan tentang penunjukan kholifah usai Nabi Muhammad SAW wafat. Orang Syiah mengatakan, sebelum nabi meninggal dunia pernah berwasiat, yang menjadi kholifah harus Ali bin Abi Thalib."Abu Bakar itu merampok, kata mereka," ujar Buya Syakur.
Sementara orang Ahlisunah membantah hal itu. Orang ahlisunah berpendapat, orang Syiah tidak mempunyai bukti.
Sementara Abu Bakar punya bukti, bahwa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup pernah berwasiat. Isi wasiat itu mengatakan, orang yang pernah mengimami nabi sholat Subuh adalah orang yang menggantikan nabi.
“Pertengkaran itu sampai sekarang masih terjadi. Terus saling bunuh membunuh sampai sekarang,” tutur Buya Syakur.
Masih menurut Buya Syakur, nabi seringkali digambarkan sebagai orang miskin yang tidak memiliki apa-apa.Hal tersebut, kata Buya Syakur, merupakan hal yang tidak mungkin."Mana mungkin seorang pemimpin seperti Nabi Muhammad SAW tidak punya apa-apa alias melarat? kan tidak rasional,” jelas Buya Syakur
Ditanya Nabi Muhammad SAW Pernah Sesat, Buya Syakur Bereaksi Begini VIDEO
No comments:
Post a Comment