MANUSIA PERTAMA BUKAN NABI ADAM ?
/Umat Islam selama ini meyakini bahwa manusia pertama di muka bumi ini adalah Nabi Adam AS. Nabi Adam disebutkan diciptakan usai Allah SWT menciptakan jin dan malaikat. Namun rupanya KH Buya Syakur Yasin MA memiliki pandangan lain.
Menurut Buya Syakur, dalam Alquran disebutkan bahwa Nabi Adam diciprakan dari tanah. Sementara jin diiciptakan dari api, dan malaikat diciptakan dari cahaya.
Masih menurut KH Buya Syakur, pada saat Allah SWT menciptakan Nabi Adam, tak ada makhluk lain yang mempersoalkan. Baik malaikat maupun jin.
“Mulai geger itu ketika Nabi Adam diangkat menjadi kholifah. Malaikat sempat keberatan, meski akhirnya mengikuti perintah Allah untuk sujud kepada Allah. Sementara jin tetap menolak sujud kepada Nabi Adam,” jelas KH Buya Syakur.
Dikatakan KH Buya Syakur, saat Allah SWT mengangkat Nabi Adam sebagai kholifah, malaikat sempat mempertanyakan alasan pengangkatan Nabi Adam.
Pertanyaan malaikat itu tercantum dalam ayat 30 Surat Albaqarah yang maknanya, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?" (QS Al-Baqarah: 30).
Bagi Buya Syakur, pertanyaan malaikat kepada Allah tersebut mengundang tanda tanya. Jika di bumi pernah ada terjadi kerusakan dan pertumpahan darah, kata Buya Syakur, itu mengandung arti sebelumnya sudah ada manusia.
“Itu berarti sebelum Nabi Adam sudah ada manusia, karena ada kata perang saudara dan pertumpahan darah,” tandas KH Buya Syakur.
Meski kemudian ada penjelasan bahwa pertumpahan darah itu merupakan darah bangsa jin, bagi Buya Syakur, hal itu sangat bertolak belakang dengan logika. Mengingat bangsa jin selama ini diketahui terbuat dari api, sehingga tak memiliki darah.
“Lalu ada sebagian ulama mufasirin mengalihkan perhatian supaya ada makhluk pertama, mereka mengatakan yang perang saudara itu sebangsa jin. Nah kalau jin itu ada darahnya ngga?,” tanya Buya Syakur.
“Kalau disebutkan ada pertumpahan darah. Artinya sebelum nabi Adam sudah ada manusia dong. Tapi ini baru dugaan. Kita sama sama tidak tau,” jelas Buya Syakur.
Di kesempatan tersebut, KH Buya Syakur mengajak setiap orang tidak langsung mengambil kesimpulan dalam setiap kajian. Semua kesimpulan yang dibuat bersifat sementara. Jika di kemudian hari ada bukti-bukti baru, maka kesimpulan itu akan disempurnakan lagi.
“Ilmu itu jiwanya seperti itu. Apalagi kajian sejarah. Kajian fisika juga stiap saat dirobah, jika ternyata ada yang salah. Padahal ilmu fisika itu disebut ilmu pasti. Tidak ada sesuatu yang pasti. Apalagi ini yang namanya sejarah. Pada akhirnya dipenghujungnya kita semua akan mengatakan tidak tahu apa-apa,” terangnya.
“Termasuk soal nanti pada hari kiamat, apakah ini akan selesai? yang masuk sorga selamat, dan masuk neraka selamaya, lalu Allah pensiun, tidak ada lagi hari kiamat lagi. atau Allah akan bikin makhluk lagi?,”
“Sebelum adam apakah pernah ada makhluk? dan sejak kapan Allah bikin makhluk? ini bahkan menimbulkan pertengkaran antara Imam Gozali dengan Ibnu Rusdi. Ini tidak akan pernah selesai. Tetapi itu satu, Allah memiliki sifat Alkholak, yang artinya selalu mencipta, sampai kapan? tidak pernah berakhir, selalu mencipta.
MANUSIA PERTAMA BUKAN NABI ADAM ?VIDEO
No comments:
Post a Comment